JAKARTA – Perwakilan tokoh adat, tokoh agama, cendekiawan, pemuda, dan tokoh masyarakat Papua dari berbagai wilayah sepakat membentuk Kerukunan Keluarga Papua yang disingkat KK PAPUA.
Organisasi sosial kemasyarakatan yang menjadi wadah persatuan bagi seluruh perantau Papua ini dideklarasikan di Jakarta, pada Kamis (09/10/2025).
Pada musyawarah perdana, inisiator pembentukan KK PAPUA, Senator Paul Finsen Mayor, terpilih sebagai Ketua Umum pertama untuk periode 2025 – 2030.
Dalam sambutannya, Paul Finsen Mayor yang juga anggota DPD RI/MPR RI dapil Papua Barat Daya mengatakan KK PAPUA lahir untuk mewadahi orang-orang Papua dari mana saja. Karena orang Papua harus berkumpul dan bersatu supaya menjadi sebuah kekuatan.
“Kita melihat, orang-orang Papua ini harus selalu silaturahmi, membangun solidaritas supaya bisa baku pegang, baku dukung. Organisasi ini didirikan sebagai perwujudan ikatan kekeluargaan sejati dan komitmen untuk saling mengayomi,” papar PFM.
Dijelaskan oleh Senator PFM, visi KK PAPUA adalah membangun orang Papua di perantauan. Sedangkan misi atau tujuannya antara lain menjadi wadah pengayoman dan perlindungan bagi seluruh anak-anak Papua di manapun berada, memperkuat tali persaudaraan dan soliditas ikatan kekeluargaan dalam organisasi. Terakhir KK PAPUA juga bertujuan melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya Papua sebagai identitas diri dan cerminan kearifan lokal.
“Kenapa kita pakai nama kerukunan keluarga, alasannya karena ini skalanya lebih besar. Konsepnya kita berkantor di Jakarta dengan struktur Badan Pengurus Pusat. Selanjutnya membentuk Badan Pengurus Wilayah di tiap provinsi. Target kita untuk di awal adalah pembentukan di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten,” tutur PFM yang juga Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay.
Selanjutnya, kata PFM, menyusul dibentuk pengurus di bawahnya, setelah tingkat provinsi kemudian tingkat kabupaten/kota dan kecamatan. Di BPP nantinya juga mempunyai pilar-pilar dan badan-badan otonom yang mengurusi bidang-bidang tertentu, seperti untuk seni budaya, olahraga, dan lain lain.
“Semoga keberadaan KK PAPUA ini bisa membantu memajukan orang-orang Papua, serta memajukan tanah Papua. Tentu saja kami akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai elemen, baik di eksekutif, legislatif, yudikatif dan terutama pemerintah daerah,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu tokoh Papua yang juga Ketua Sinode GBIN, Pendeta Melianus Ferry Kakiay menyambut baik pembentukan KK PAPUA. Beliau juga setuju Senator PFM menjadi nahkoda awal KK PAPUA.
“Ya memang harus ada yang menggerakkan, harus ada yang bisa mengkoordinir sebab kita ini punya potensi, punya massa dan punya niat baik. Saya kira Senator Paul Finsen Mayor bisa melakukan hal itu,” ujar Pendeta Ferry.
Menurut Pendeta Ferry Kakiay, orang-orang Papua jika dibina dengan baik pasti akan berkembang juga dengan baik. Pada dasarnya, lanjut Pendeta Ferry, orang-orang Papua sangat kompeten.
“Tetapi terpenting KK PAPUA ini tidak boleh diam-diam aja. Harus segera dipikirkan untuk membuat sesuatu yang bukan saja monumental tapi bermanfaat,” ucapnya.
Lince Erari, tokoh wanita Papua yang tinggal di Bekasi berharap KK PAPUA berguna untuk orang Papua yang ada dimana saja. Dia juga angkat topi terhadap Senator PFM yang mempunyai terobosan untuk mempersatukan orang-orang Papua.
“Selama ini belum ada pejabat dari Papua yang tulus merangkul dan menyatukan seluruh masyarakat Papua yang ada di kota ini. Kami semua berharap KK PAPUA menjadi wadah memperjuangkan kehidupan masyarakat Papua,” katanya.