Tuesday, June 24, 2025

Senator PFM Desak Prabowo Tindak Tegas “Jenderal” Tambang di Raja Ampat

Anggota DPR RI/MPR RI asal Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor mendesak Presiden Prabowo Subianto menindak tegas beking tambang di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Desakan ini menindaklanjuti aspirasi masyarakat hingga kemudian viral tanda pagar Save Raja Ampat di media sosial menyusul adanya temuan kerusakan ekosistem di sana.

Dari data dan informasi masyarakat, kata Paul Finsen Mayor, pertambangan nikel di Raja Ampat diduga mendapatkan back-up dari oknum-oknum berpangkat jenderal dengan jaringan kuat. Untuk itulah Presiden harus turun langsung memberantasnya.

“Saya Paul Finsen Mayor, Senator yang mewakili Papua Barat Daya, termasuk di dalamnya Raja Ampat, mendesak Presiden Prabowo untuk menindak tegas bekingan-bekingan tambang ini. Presiden harus turun langsung karena ini yang bermain orang-orang kuat dan mempunyai pangkat tinggi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti posisi dilematis yang dialami oleh Pemprov Papua Barat Daya dan Pemkab Raja Ampat. Kedua pihak kesulitan melakukan intervensi terhadap perusahaan tambang yang diduga merusak keanekaragaman hayati yang ada, mengingat kewenangan pemberian izin tambang di tangan Pemerintah Pusat. Hal itu termaktub dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara (Minerba).

“Dalam hal ini saya berpihak kepada Pemprov dan Pemkab. Jadi jangan timpakan kesalahan kepada mereka. Dimana setelah UU Minerba resmi diundangkan, dalam pasalnya disebutkan bahwa usaha pertambangan dilaksanakan berdasarkan Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat,” tegas dia.

Di sisi lain, Senator yang dikenal dengan rambut merah ini menegaskan jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, praktik pertambangan nikel di Raja Ampat jelas melanggar. Dan, tentu kesalahannya ada di pusat yang mengeluarkan ijin, bukan kewenangan daerah.

“Di dalam UU No 1, tidak ada satu pasal yang melegalkan eksplorasi tambang di pulau-pulau kecil seperti Raja Ampat. Prioritas pemanfaatannya hanya untuk pariwisata, konservasi, budidaya laut, dan penelitian,” ujarnya.

Apalagi Raja Ampat bukan kawasan biasa.
Mempunyai keanekaragaman hayati tak tertandingi dengan biodiversitas laut terkaya dan paling beragam di dunia, hingga diakui UNESCO sebagai Global Geopark.

Berita Terkait