KOTA SORONG – Tidak main-main. Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tinju Amatir se-Papua Barat Daya, PFM Cup I akan diselenggarakan secara profesional dan berkualitas. Bahkan panitia Kejurda sampai mendatangkan perangkat official pertandingan dari negeri seberang, Malaysia.
Ketua Panitia Kejurda, Ifal Alhamid, mengatakan selain wasit atau hakim dari daerah dan nasional, pihaknya memang menggunakan wasit asing. Hal itu sebagai pembuktian bahwa event Kejurda diselenggarakan dengan standar tinggi.
“Artinya, kita akan menunjukkan kepada para atlet, masyarakat dan pecinta tinju bahwa meskipun kejuaraan daerah tingkat amatir tapi diselenggarakan secara profesional, tidak amatiran,” ujar Ifal dalam keterangannya, Minggu (22/06/2025).
PFM Cup I akan digelar di Gedung Serbaguna Batalyon 762/VYS, Kota Sorong, pada 24 Juni-01 Juli 2025. Menjelang hari H, menurut Ifal, persiapan sudah hampir selesai. Lokasi, perangkat pertandingan dan pendukung lainnya sudah siap. Pertina PBD yang bertanggung jawab dalam pertandingan juga sudah memulai tugasnya dengan baik.
“Registrasi sudah tahap akhir. Atlet yang akan bertanding sebanyak 400 petinju putra dan putri. Perangkat pertandingan dari Pertina PBD juga telah briefing dan rapat untuk pertandingan. Intinya, semua sudah siap. Semoga pertandingan berjalan lancar dan aman,” tutur dia.
Sementara itu, inisiator Kejurda, Senator Paul Finsen Mayor menegaskan PFM Cup I diselenggarakan tidak asal-asalan atau kaleng-kaleng (istilah). Sebab, bukan hanya memakai wasit asing, namun PFM juga menghadirkan dua ikon tinju Indonesia ke Kota Sorong.
“Kejurda ini bukan kaleng-kaleng. Sekelas petinju dunia, Daud Yordan siap tanding eksebisi dengan Geisler Ap, petinju kebanggaan Papua. Ini bukti bahwa PFM Cup I sangat menarik dan diperhitungkan,” tukas dia.
Belum lagi, acara akan dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua MPR RI, Abcandra Muhammad Akbar Supratman yang hadir bersama 16 Anggota DPD RI dan DPR RI.
Senator PFM kembali menegaskan, tujuan utama Kejurda adalah ajang seleksi untuk mencari bibit-bibit unggul dari Tanah Papua yang bisa diorbitkan ke tingkat nasional. Pasalnya banyak anak-anak Papua bertalenta besar namun hingga kini kurang diberikan ruang.